By. Reno Raditya
Andrean : “kamu yakin mo kerja disana?? Mending juga join diperusahaan bokap kamu sendiri, setidaknya kamu nggak perlu susah payah lagi untuk berusaha”
Nunik : “kalau gitu mah nggak ada seninya kali, nggak ada geregetnya sama tau”
Andrean : “kan setidaknya jabatan kamu langsung diatas awan”
Nunik : “masalahnya saya kerja bukan untuk menduduki jabatan atau ingin mendapat gaji gede, tapi lebih ke riset”
Andrean : “riset???”
Nunik : “iya, saya pengen melakukan penelitian tentang sesuatu”
Andrean : “emang dalam rangka apa??”
Nunik : “dalam rangka apa yah?? Bagusnya apa ndre??”
Andrean : “yah, saya nanya kok malah balik nanya sih?? Kayaknya kamu perlu ke ahli sarap deh”
Nunik : “ngapai ke ahli sarap??”
Andrean : “untuk nyuci otak kamu yang udah keblinger itu”
Nunik hanya cengengsan mendengar celotehan sahabatnya itu, dia masih ragu untuk membeberkan tujuannya melemar ke perusahaan garment itu. Sementara andrean tidak habis pikir, kenapa nunik anak pemilik perusahaan besar dimakassar mau kerja di tempat yang tidak proporsional untuknya.
Andrean : “perempuan yang aneh..”
Nunik beranjak meninggalkan andrean yang mematung menatapinya dari kejauhan.
(jeda sound)
Dihari pertamanya bekerja ternyata nunik salah kostum, dengan pakaian lengkap layaknya seorang sekertaris dy ternyata ditempatkan di gudang.
Pak dean : “disini meja kamu”
Sebenarnya nunik sedikit kaget dengan penempatannya, tapi dia berusaha tenang.
Pak dean : “tugas kamu menginventaris stok barang yang keluar, serta menghitung kembali stok bahan untuk produksi”
Nunik : “semuanya pak??”
Pak dean : “iya..”
nunik : “nggak salah nih?? Gila, banyak bener..” (dalam hati)
Pak dean : “masih ada yang ingin ditanyakan?”
Nunik : “tidak ada pak, terima kasih..”
(jeda sound)
Andrean : “gimana kerjaannya??”
Nunik dengan lahapnya menikmati semua hidangan yang ada dihadapannya, termasuk jenis makanan yang yang paling dimusuhinya.
Andrean : “kamu nggak makan yah dikantor??”
Nunik hanya menggeleng.
Andrean : “pelan – pelan aja makannya neng, jangan sampe keselek”
Nunik : “iya… iya… terimakasih dah ngingatin saya”
Nunik kembali menikmati makananya dengan lahap.
Andrean : “emang kerjaan kamu sebenarnya apa sih disitu??”
Nunik : “ngurusin isi gudang”
Andrean : “ngurusin isi gudang?? Jadi kuli gtu??”
Nunik hanya mengangguk mengiyakan sahabatnya
Andrean tidak habis pikir dengan tingkah nunik, yang masih saja nekat menjalankan aksinya untuk melakukan riset yang menurutnya tidak jelas.
(jeda sound)
Nunik : “ini untuk laporan stok barang dan bahan produksi untuk bulan ini pak”
Pak dean mengamati data – data yang diserahkan nunik padanya.
Pak dean : “kamu sudah hitung kembali??”
Nunik : “iya pak, saya sudah pastikan”
Pak dean kembali memperhatikan deretan angka – angka dalam table.
Pak dean : “sebaiknya untuk jumlah yang ini, nilainya kamu kurangin. Trus jumlah stok barang produksinya juga pangkas sekitar 30 persen. Jangan lupa cantumkan catatan mengenai kerusakan bahan barang produksi.”
Nunik : “tapi pak kalau seperti ini, artinya kita tidak..”
Pak dean : “kamu kerjakan aja apa yang saya perintahkan”
Nunik : “Baik pak..”
(jeda sound)
Sebelum semua laporan yang difiktifkan pak dean selesai, tiba – tiba pihak manajment perusahaan melakukan perombakkan termasuk mengganti direktur utama.
Pak dean secara tidak sengaja melihat nunik diantara kerumunan undangan yang hadir, sebenarnya dia heran kenapa nunik bisa hadir.
Andrean : “sepertinya orang itu dari tadi perhatikan kamu deh, emang dia siapa sih?”
Nunik : “atasan saya”
Andrean : “dia diundang juga yah?? Artinya dia itu relasi papah kamu??”
Nunik : “maybe”
Tiba – tiba mc memanggil nunik naik ke atas panggung, untuk mengikuti prosesi serah terima jabatan direktur sebelumnya dari Pak Suseno kepada nunik suseno.
Kemudian nunik memberikan sepatah kata untuk jabatan barunya itu.
Nunik : “terimakasih untuk kepercayaan yang telah diberikan oleh ayah saya, dan saya akan mejalankan amanat ini sesuai dengan permintaan dan keinginan ayah.”
Semua undangan yang hadir bertepuk tangan, termasuk pak dean yang masih kaget dengan keadaan yang tidak pernah terkira olehnya itu.
Nunik : “saya juga mengundang pak dean bersama sahabat saya andrean untuk naik keatas panggung”
Pak dean bersama andrean naik keatas panggung mendekati nunik.
Nunik : “pak dean, setelah melihat kinerja anda manajemen perusahaan memutuskan untuk memecat anda. Ternyata selama ini telah banyak uang perusahaan yang telah anda selewengkan. Dan untuk pengganti pak dean, saya menganggkat andrean untuk menduduki jabatan direktur opersional.”
Semua hadirin kembali bertepuk tangan.
Dengan rasa malu bercampur kesal pak dean turun dari atas panggung dan langsung meninggalkan ruangan, sementara andrean mengerti ternyata nunik selama ini bekerja diperusahaannya sendiri. Nunik ternyata melakukan riset itu untuk penyelidikan tentang penyelewengan dana di perusahaan keluarganya. Nunik akhirnya bisa ternsenyum lega, karena dia berhasil memecahkan teka – teki yang selama ini menjadi pertanyaan.