Kamis, 04 Maret 2010

TANAH TERLARANG

Deny : “kamu percaya kutukan gak?”
Pertanyaan itu yang kembali terlontar dari mulut deny, semenjak kecelakaan yang menimpa orang tuanya terkadang dia menjadi paranoid sendiri. Deny selalu menganggap kalau kutukanlah yang membunuh kedua orang tuanya dalam kecelakaan itu.
Zaky : “kamu jangan terlalu paranoid gitu den, kecelakaan itu adalah takdir. Tidak ada siapa pun yang bisa menghalanginya.”
Deny : “tapi saya nggak pernah bisa terima kejadian itu, papa… mama… meninggal harus dengan cara seperti itu. Saya melihat dengan mata kepala saya sendiri zak”
Zaky : “sebaiknya kamu istrahat, tenangkan dulu pikiranmu”
Deny kembali melihat langit – langit
Deny : “zak, saya takut mimpi itu datang lagi”
Zaky : “kamu tenang aja, kamu aman kok disini. Kamu jangan terlalu khawatir, ada saya yang akan menjagamu”
Zaky mencoba meyakinkan deny kalau semuanya akan baik – baik saja.

(jeda sound)
Setelah beberapa hari menetap dikampung batu – batu, deny akhirnya merasa betah dan nyaman tinggal di tempat itu. Dia juga mulai belajar untuk menepis kesedihannya.
Zaky : “keadaan kamu gimana den?”
Deny tersenyum kearah zaky
Deny : “saya udah mulai baikan zak, dan kayaknya saya cocok banget dengan keadaan disini. Nggak tahu kenapa saya jadi betah banget tinggal disini”
Zaky : “baguslah kalau begitu”
Deny kembali memalingkan wajahnya kearah rimbunan pohon hijau yang bertebaran dihadapannya, udara sejuk seolah mengisi setiap rongga tubuhnya yang rapuh.
Zaky : “den, kalau misalnya kamu ingin jalan – jalan ajak mang ucok. Dia bisa menunjukakan kamu tempat – tempat yang bagus, dan saya harap kamu tidak masuk kedalam hutan itu itu….. ”
Zaky menunjuk ke rimbunan hutan yang jaraknya agak jauh dari mereka. Deny hanya mengangguk, tanpa kembali bertanya.
Zaky : “Saya pergi dulu yah den..”
Zaky beranjak meninggalkan sepupunya itu, dan deny hanya tinggal mengamati keindahan alam yang ada disekitarnya.
Saat kembali memalingkan penglihatannya kearah semak belukar, tidak sengaja dia melihat siluet sosok perempuan yang berdiri diantara peohonan. Deny penasaran dan memutuskan untuk mencari perempuan itu.
Melewati jalan setapak yang banyak ditumbuhi semak – semak, deny terus mencari sosok perempuan itu. Sampai akhirnya tanpa sadar kalau ternyata perjalanannya sudah terlalu jauh masuk kedalam hutan.

(jeda sound)
Dari kejauhan deny melihat perempuan itu berdiri tepat diatas batu besar ditengah – tengah aliran sungai yang dangkal, wajahnya pucat dan datar. Deny memberanikan diri untuk mendekati perempuan itu.
Tiba – tiba saja deny mersakan hawa dingin yang menusuk pori – porinya.
Wanita itu masih mematung, memandangi deny yang mendekatinya dengan tatapan kosong.
Deny : “kamu siapa?”
Tidak ada jawaban dari wanita itu.
Deny : “maaf kalau saya sudah lancang mengikuti kamu sampai disini”
Dalam keheningan, deny hanya bisa mendengar suara pepohonan yang ditiup angin dan aliran sungai yang kemudian diikuti suara desahan nafas panjang.
Wanita : “hentikan dia…. Hentikan dia…”
Deny : “maksud kamu apa?? Saya harus menghentikan siapa??”
Wanita : “hentikan dia….” (suara desah nafas panjang)
Deny kebingungan dengan maksud wanita itu, dia kembali mencoba untuk mendekat.
Wanita : “hentikan dia……..”
Suara wanita itu terhenti, dan tiba – tiba saja muncul angin kencang disekitar deny. Deny hanya mengamati sekitarnya dengan seksama, saat kembali memandang kearah batu besar dia sudah tidak menemukan wanita itu.
Deny : “dia kemana?”
Deny tersentah kaget, dan tempat itu mendadak kembali hening.

(jeda sound)
Dibibir sungai, deny melihat lentera kecil dan sebuah arca yang ditutupi janur. Tanpa takut sedikit pun deny memberanikan diri untuk melihatnya lebih dekat.
Disitu deny juga menemukan beberapa helai rambut yang tebungkus kain putih.
Suara wanita itu kembali didengarnya…
Wanita : “hentikan dia………..”
Karena kaget, Deny tersungkur ketanah. Dia kembali buru – buru memperbaiki benda – benda yang berantakan disekitarnya.
Tidak sengaja deny menemukan sebilah keris mungil diantara tumpukan kain putih dan liontin ibunya. Dany buru – buru menyimpannya dalam saku.
Saat akan berdiri, zaky muncul dibelakangnya..
Zaky : “apa yang kamu lakukan disini den?”
Deny terdiam.
Zaky : “kenapa kamu sampai bisa disini? Ini tanah terlarang, kamu nggak boleh disini”
Deny : “tadi saya melihat seorang wanita berjalan kearah sini, dan dia tiba – tiba saja menghilang”
Zaky : “bohong…”
Deny tidak mengerti kenapa tiba – tiba saja zaky semarah itu, dan dia juga tidak mengetahui kalau ternyata tempat diaman dia berdiri saat ini adalah tanah terlarang.
Zaky : “kamu sudah tahu semuanya kan??”
Deny semakin bingun dengan tuduhan yang dilayangkan zaky.
Deny : “tau apa zak?”
Zaky mundur menjauhi deny, dia berjalan ketengah sungai dangkal itu.
Suara wanitra itu kembali menghampiri pendengaran deny.
Wanita : “hentikan dia…………”
Zaky : “saya lah yang telah menjalankan kutukan itu, dan kami melakukannya ditempat ini”
Zaky : “saya yang telah membunuh orang tuamu zak…” (teriak)
Deny kembali tersentak, dia tidak percaya kalau zaky tega melakukan itu. Dengan emosi yang meledak – ledak, deny berlari dan menerjang tubuh zaky hingga terjerembab di air. Bertubi – tubi dia melayangkan kepalan tangannya kearah zaky.
Zaky berusaha memberontak, dan membalas amukan deny dengan mencekik lehernya lalu menenggelamkannya didalam air.
Deny berusaha melepaskan dirinya, dia mengambil keris didalam sakunya dan menyentuhkannya ketubuh zaky.
Tiba – tiba saja tubuh zaky terpental jauh, dany pun bangkit terus mengejar zaki yang tersungkur dipinggir sungai. Saat mengarahkan kembali keris itu kearah zaky, keris itupun mengeluarkan cahaya putih yang kemudian menghantam tubuh zaky.
Seketika tubuh zaky terbakar hebat dan kemudian berubah menjadi serpihan abu. Keris itu pun akhirnya lenyap dari genggaman dany.
Wanita itu kembali muncul didepan danny.
Wanita : “kau telah berhasil menghentikannya… perbuatannya telah membinasakan banyak nyawa.. pergilah.. kutukan itu telah berakhir…”
Wanita itu menuntun dany kembali kerumah, sementara dany tidak mampu lagi berkata apa – apa.
Dany tidak habis pikir kalau ternyata zakylah yang megutuk semua anggota keluarganya, dan dia adalah tumbal terakhir yang akan dijadikan korban ditempat itu.
Orang tua dany juga ternyata pernah mengikuti ritual aliran sesat bersama keluarga zaky. karena menyadari hal itu salah, orang tua dany memutuskan tidak lagi meneruskan ritual pemujaan setan itu. Sementara orang tua zaky tidak terima, dan menjalankan kutukan untuk menghabisi seluruh anggota keluarga deny.
Setelah sampai didekat rumah, wanita itu tiba – tiba menghilang. Akhirnya deny bisa bernafas lega, dirinya telah terlepas dari kutukan laknat itu….