Jumat, 12 Maret 2010

BAGIAN TERPARAH = RASA ITU

Mungkin semua orang tidak pernah berharap akan ketergantungan dengan rasa “itu”, dan orang juga tidak bisa menghindar saat rasa “itu” menghampiri. Kadang gw tertawa sendiri melihat sekeliling yang menjadi bagian terparah dari rasa itu. Mereka, tanpa sadar hanyut dalam satu aliran yang nantinya bisa menjerumuskan tiap pelakunya kedalam 2 akhiran pasti, sangat bahagia atau amat menderita. Tapi gw juga sering mencari celah antara keduanya, mungkin penggambaran yang abu – abu.
(tertawa kecil untuk yang kesekian kalinya)
Kalau dalam hidup ada penggolongan kasta, demikian juga dengan rasa itu, mungkin lebih ke penggolongan pola pikir, Anak2 / Remaja = monyet, dewasa = bijak, tua = keladi. Dimanakah tempat gw barada?? Itu dy yang saat ini menjadi pertanyaan terbesar dibenak gw. Tadinya hanya menyepelekan, tapi kok lama kelamaan malah tambah serius yah?? Dibilang muda?? juga nggak, dewasa?? Baru menghampiri, trus klo tua?? Gw masih jauhlah dari itu. Yang pasti rasa itu sudah memporak porandakan pola pikir gw yang tadinya baik – baik saja.
(bengong lagi)
Balik lagi dengan pembahasan awal ttg rasa itu… jujur, gw juga tidak menampik klo rasa itu juga menghampiri gw, yang parahnya juga membuat gw ketergantungan. (masih belum jelas ketergantungan dari sisi mana??) tadinya gw cuman coba – coba, karena menurut semuanya juga memang palsu. Ternyata makin kesini, malah makin serius dan menjadi – jadi. Pokoknya “rasa itu” berhasil mebobol pintu pertahanan yang selama ini gw bangun. Dan satu lagi, gw cuman manusia biasa, sama seperti yang lainnya. Mungkin itu bagian terparah gw, sama seperti orang yang ada disamping gw. Rasa itu = cinta…