Narasi by Keyla : “Saya masih ingat banget, bagaimana pertama kali akhirnya adhyt mengutarakan perasaannya sama saya. Jujur saya kaget dengan semua itu, tapi satu hal yang saya tahu perasaan itu bukan hanya milik adhyt tapi juga saya.
(Jeda sound)
(Sound efek : Bandara)
Adit : “akhirnya kamu datang juga key, saya nunggu kamu disni”
keyla : “maafin saya dit..”
Adit : “saya hampir nggak punya alasan lagi untuk datang ke Indonesia, sebenarnya tujuan saya bukan untuk ziarah ke makam opa. Tapi ini semua saya lakukan demi kamu key, demi bisa bertemu dengan kamu”
Keyla : “aditt…”
Adit : “seandainya kamu nggak datang, mungkin saya harus benar – benar melupakan semua impian saya, melupakan keinginan saya untuk kembali keindonesia, dan melupakan kamu selamanya key.. saya sayang sama kamu key”
Keyla : “saya juga sayang sama kamu dit..”
Adit : “key, kamu maukan menerima aku menjadi seseorang yang ter-special di hatimu??”
Keyla : “iya dit, karena saya juga masih sangat mencintamu”
Adit : “saya pergi key, tapi saya janji akan kembali untukmu. Kita akan bersama key..”
Keyla : “terimakasih dit, saya akan nungguin kamu disini sampai kamu kembali”
(Jeda sound)
Narasi by Keyla : “Saya selalu berharap, semoga saja ini yang terbaik untuk saya dan adit. meskipun harus berpisah untuk beberapa waktu tapi itu semua tidak menghalangi kami untuk tetap saling mencintai. Adit, sosok yang dulu pernah mengajariku tentang arti sebuah cinta, saat ini telah kembali untuk memberiku cinta sejatinya.”
-----------------------------
Narasi by Keyla : “Selama beberapa lama, saya dan adhyt menjalani hubungan long distance relationship, berat mememang tapi saya selalu berusaha meyakinkan diri kalau semuanya akan berakhir dengan indah. Saat Ryan muncul, apa yang menjadi keyakinan saya pun berubah. Semuanya teruangkap, dan membuat saya ragu dengan adhyt.”
(Jeda sound)
Keyla : “ini agenda kamu yang ketinggalan kemaren”
Ryan : “makasih yah key, kemaren saya fikir agenda ini hilang. Untung kamu yang nemuin, agenda ini penting banget buat saya”
Keyla : “ryan, saya boleh nanya sesuatu?”
Ryan : “kamu mau nanya apa?
Keyla : “puisi – puisi di agneda kamu itu puisi siapa?”
Ryan : “saya, saya yang nulis. Emang ada apa key??”
Keyla : “puisi kamu persis dengan semua puisi yang pernah dikirmkan adhyt, sebenarnya yang balas email saya selama ini siapa?? Kamu atau adhyt??”
Ryan : “sebelumnya saya mau minta maaf kalau saya sudah lancang masuk didalam hubungan kalian berdua, tapi jujur adhyt yang nyuruh saya untuk menulis semua puisi itu. Karena adhyt ingin membuat kamu bahagia key..”
Keyla : “tapi kenapa caranya harus seperti ini? kalian sama aja sudah bohongin saya..!!”
Ryan : “maafkan saya key, semua ini salah saya”
Keyla : “saya nggak tahu lagi harus ngomong apa ryan.. semuanya bener – benar membuat saya bingung”
Ryan : “pliiss key, kamu jangan pernah nyalahin adhyt. Semua ini dia lakukan, benar – benar hanya untuk buat kamu bahagia”
(sound efek :keyla tarik nafas)
Keyla : “saya balik dluan ryan, kayaknya saya perlu nenangin diri dulu”
(sound efek : langkah kakil)
(Jeda sound)
Narasi by keyla : “Berjuta pertanyaan muncul dibenakku, kenapa harus seperti ini sih?? Padahal saya sudah merasa nyaman dengan semua puisi – puisi itu, dan itu juga yang membuat saya semakin cinta sama adhyt. Tapi kalau ternyata penulisnya adalah ryan..?? aduhh, pusingg…!!! Apa saya harus membagi peraasaanku dengan ryan juga?? Karena semua puisi itu bener – benar memikat hati saya. Maafkan saya dhyt, saya nggak bermaksud untuk nyakitin kamu. Tapi kamu yang sudah memulai semua masalah ini..”
-----------------------------
Narasi by Keyla : “Setelah kejadian itu, hubungan saya dengan adhytpun renggang, saya kecewa dengan adhyt, tapi saya juga nggak tau harus bersikap seperti apa dengan ryan. Hubungan saya dengan adhyt pun semakin jauh saat tanpa sengaja melihat kedekatan adhyt dengan nadia”
(Jeda sound)
Nadia : “kalau foto ini kamu lagi dimana?”
Adhyt : “ini pas liburan sama temen – temen kantor di Bangkok”
Nadia : “seru banget yah.. btw gaya kamu lucu banget disini..”
Adhyt : “lucu gimana?”
Nadia : “saya nggak nyangka aja kamu bisa segokil ini”
Adhyt : “itu karena kamu belum kenal saya lebih dekat kali nad..”
Nadia : “kirain selama ini kamu orangnya dingin, cuek..”
(sound efek : langkah kaki)
Keyla : “ternyata kalian disni??”
Nadia : “keyla??”
Keyla : “kaget yah???”
Nadia : “kok gak bilang – bilang kesini?”
Keyla : “saya sengaja mo bikin surprise.. tapi ngomong – ngomong pantes yah selama ini kamu nggak mau ngangkat telpon saya, ternyata kamu beneran sibuk”
Adhyt : “key.. kamu kok gitu sih?”
Keyla : “gitu gimana? Sikap saya biasa aja kok dhyt”
Adhyt : “nadia kan temen kamu, dia kesini cuman mau ngibur saya kok”
Keyla : “iya, saya tahu. Tapi kenapa kalau dengan saya, kamu berbeda dhyt. Kamu nggak seperti ini..”
Adhyt : “itu karena…”
Keyla : “iy, saya ngerti.. karena saya nggak seperti nadia.. itu kan??”
(sound efek : diam)
Keyla : “ya udah kalau begitu, silahkan melanjutkan kesenangan kalian. Maaf kalau saya menggangu”
(sound efek : langkah kaki)
Nadia : “key.. tunggu saya key..”
(sound efek : langkah kaki)
Nadia : “kamu salah paham key, semuanya gak seperti yang kamu bayangin..”
(sound efek : langkah kaki)
Nadia : “key… keyla…”
(jeda sound)
(sound efek : langkah kaki)
Adhyt : “key, hari ini saya harus pulang ke new york”
Keyla : “kamu baik – baik yah disana”
Adhyt : “key, sebenarnya..”
Keyla : “sudah dhyt, saya nggak mau membicarakan itu lagi. Saat ini saya ingin tenang..”
Adhyt : “bagaimana dengan hubungan kita key..”
Kyla : “saya fikir kita susah untuk melanjutkan hubungan ini, kamu tahu sendiri kan dengan kondisi kita seperti apa. Biar waktu yang akan menjawab semuanya..”
Adhyt : “saya cinta sama kamu key”
Keyla : “saya juga saying kok sama kamu, tapi diantara kita sudah gak ada kecocokan lagi. Saya juga perlu waktu untuk berfikir..”
Adhyt : “saya hanya berharap kamu bisa nerima saya lagi key”
Keyla : “saya nggak bisa janji untuk itu..”
Adhyt : “selamat tinggal key”
(jeda sound)
Narasi by keyla : “itu keputusan saya, meinggalkan adhyt dan melupakan semuanya. Soal nadia, saya sudah bisa memaafkan dia. Sekarang tinggal bagaimana sikap saya terhadap ryan, puisi – puisi masih saja membuat saya ketergantungan”
-----------------------------
Puisi ryan : “Dear keyla.. langit merona jingga, menampakkan kecantikannya. Seolah disudut sana, tergambar wajah ayu yang selalu saya rindukan. Dia adalah dirimu, sosok sederhana yang mendekap ragaku dan membelenggu sayap – sayap cintaku. Yang kemudian membuat saya terperangkap, dan hanya bisa terbang disekitaran hatimu selamanya. Cintamu lah yang menghidupkan jiwaku key, tetaplah buat saya seperti ini.. By Ryan…”
-----------------------------
(sound efek : ringtone hp)
Ryan : “halo..”
Adhyt : “saya adhyt yan..”
Ryan : “ada apa dhyt?? Kabar kamu bagaimana??? Kamu masih di New York”
Adhyt : “saya baik baik saja, dan iya saya juga masih di new York. Kamu sendiri gimana??”
Ryan : “sama seprti kamu, saya baik – baik aja”
Adhyt : “saya nggak menggangu kan??”
Ryan : “nggak, nggak sama sekali”
Adhyt : “hubungan kamu dengan keyla gimana??”
Ryan : “saya dan keyla??? Hhmmm.. kami berdua cuman temenan kok”
Adhyt : “saya kangen dengan kalian berdua..”
Ryan : “saya juga dhyt…”
Adhyt : “sebenarnya saya mo ngomong sesuatu sama kamu??”
Ryan : “ada apa dhyt, ngomong aja”
Adhyt : “saya akan kembali untuk merebut hati keyla, karena saya yakin keyla masih sangat mencintai saya”
Ryan : “untuk hal itu mungkin saya nggak bisa komentar banyak, itu hak kamu”
Adhyt : “kita akan lihat siapa yang akan dipilih keyla”
Ryan : “terserah kamu dhyt”
Adhyt : “makasih yah ryan”
Ryan : “terimakasih untuk apa?”
Adhyt : “atas pengertian kamu”
Keyla : “saya nggak bisa ngelarang kamu untuk dekat dengan keyla”
(jeda sound)
Narasi by keyla : “Tanpa sepengatahuan saya, adhyt menghubungi ryan saat kami makan malam drumah tante nayla. Ternyata adhyt tetap bersikukuh untuk kembali, sementara ryan juga tidak akan menyerah untuk membuktikan ketulusannya. Semua ini membuat saya merasa bersalah.. seandainya waktu itu saya bisa memilih, tapi saya juga takut menyakiti salah satu diantara mereka. Karena Adhyt & Ryan adalah hal terindah yang pernah kurasakan dihidupku..”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar