Indie : “hidup kamu tuh sudah sempurnah banget ra, hidupmu yang serba kecukupan, cantik, punya pacar cakep, trus cewek paling popular dikampus pula. Semua orang pengan jadi kayak kamu, termasuk saya”
Naura hanya menggeleng mendengar komentar sohibnya itu.
Naura : “jadi kamu pengen kayak saya gitu??”
Indie : “kalau boleh sih??”
Naura : “makanya, usaha dong”
Indie yang tadinya sangat antusias membahas tentang kesempurnaan hidup naura itu, jadi down sendiri.
Naura : “untuk menjadi sesuatu yang besar, pastinya perlu usaha yang besar juga”
Indie : “kamu mah enak, orang tua kamu tajir. Kalo saya?? Cuman penjual kaki lima dipinggir jalan doang, lagian cowok mana juga yang mo ngelirik cewek kayak saya”
Naura : “kalau itu sih, saya no comment deh”
Naura dan indie kembali diam, pembahasan mereka seketika selesai begitu saja.
Sesaat kemudian, tiba – tiba mobil sedan mewah berwarna hitam singgah tepat didepan mereka. Naura pun bangkit dari duduknya.
Naura : “kamu mau nebeng pulang??”
Indie : “kali ini nggak dulu deh ra, soalnya saya ada janji sama aril.”
Naura : “mo ngadate yah???”
Indie : “ngedate?? Nggak lah.. ariel dan saya punya rencana untuk bikin film indie, dan ntar mo kita bicarain”
Naura : “saya ikutan yah?? Jadi pemeran utamanya juga boleh kok ”
Indie hanya tersenyum membalas ucapan sahabatnya.
Naura masuk kemobil sedan mewah itu, dan berlalu meninggalkan indie yang masih duduk dibangku panjang diparkiran. Indie kemudian kembali masuk kekampus dan bergegas menemui ariel.
(jeda sound)
Ariel : “konsepnya sudah saya dapat, dan pastinya lebih orisinil”
Indie : “trus pemeran utamanya tetap naura??”
Ariel : “ya iyalah, kita akan buat seolah – olah kejadian dalam film itu bener – bener nyata”
Ariel menyodorkan bundelan sekenario film indie yang akan mereka buat.
Indie : “propertinya gimana riel??”
Ariel : “kamu tenang aja, semua sudah saya siapkan se-cruew – cruew nya. Kamu tinggal mengarahkan naura aja untuk memainkan karakter yang diperankannya”
Indie : “sekenarionya saya ambil satu yah.. trus naura gak perlu baca sekenarionya dulu??”
Ariel : “kamu ini gimana sih?? Supaya naura lebih alami memerankan karakternya, dia nggak perlu baca sekenarionya. Cukup kamu yang mengarahkannya”
Indie membaca kembali membaca beberapa lembar bundelan sekenario yang dipegangnya.
Indie : “judulnya kok untitled??”
Ariel : “sengaja, saya juga gak tahu harus ngasih judul apa. Mending pake yang itu dulu deh”
Indie melirik alrloji yang melingkar dipergelangannya.
Indie : “saya cabut dulu yah, ntar saya confirm lewat sms dehk jadwal
Kegiatannya naura”
Ariel hanya manggut mengiyakannya.
(jeda sound)
Tiba – tiba saja ponsel indie bordering, ternyata sms dari ariel. “Sekenarionya udah sesuai dengan jadwal naura, kamu arahin dia yah”. Indie buru – buru menyimpan ponselnya disaku.
Naura : “kamu kenapa sih ndie?? Kayak panik gitu”
Indie : “hhmmm… nggak kok, nggak ada apa – apa. Tadi saya hanya mo mastikan kalau saya udah kunci pintu rumah atau belom”
Naura : “ohh.. gitu yah.. makanya lain kali penyakit pelupamu tuh jangan terlalu dipiara, kalau gini jadinya kan bisa berabe.”
Naura kembali memastikan penampilannya dikaca spion, dia berusaha tampil cantik didepan pacarnya.
Naura : “kamu tunggu disini yah, saya mo ketemu dengan steve didalam”
Indie : “yah, kok nunggu disini sih ra?? Saya kan pengen…”
Naura : “uda, kamu nggak usah banyak bacot. Ntar saya traktir ditempat laen”
Naura keluar dari mobil , dan berjalan menuju mourin restaurant.
(jeda sound)
Steve : “sebenarnya saya berat untuk mengatakan ini, tapi saya juga nggak bisa diam terus sayang. Karena saya yakin masalah ini nggak bakalan selesai”
Naura : “maksud kamu apaan sih steve, saya nggak ngerti”
Steve : “saya udah putusin mateng – mateng, sebaiknya hubungan kita sampai disini saja”
Naura : “maksud kamu kita putus gitu?”
Steve hanya mengangguk, mengiyakan perkataan naura. Mata naura pun berkaca – kaca..
Naura : “kamu tega banget sama saya steve, saya sudah sayang banget sama kamu”
Steve : “saya akan pindah ke perth, dan lagian menurut saya kita nggak bakalan bisa menjalani hubungan jarak jauh. Kita nggak akan bisa bertahan sayang..”
Tangisan naura pun pecah, dia tidak mampu lagi membendung rasa sakit dihatinya.
Sementara steve sebenarnya agak panik dengan kejadian itu, tapi dia berusaha untuk tetap tenang.
Steve : “maaf kalau ternyata saya nggak bisa bahagiain kamu sayang”
Naura terus menangis, dan tidak lagi menghiraukan steve.
Naura bangkit, dan setengah berlari keluar dari maourin restaurant.
Steve : “ra.. naura…”
(jeda sound)
Indie : “kamu kenapa ra?? Kok nangis?? Steve mana??”
Naura menundukkan kepalanya distir mobil, berusaha untuk menyembunyikan wajahnya.
Indie : “jawab saya dong ra..”
Naura mengangkat kepalnya, dan menyeka air matanya dengan tissue yang diberikan indie.
Naura : “steve udah jahat banget sama saya ra, dia ninggalin saya”
Naura kembali menangis..
Indie berusaha serius menanggapi persoalan yang dihadapi sehabatnya itu.
Indie : “dia mutusin kamu??”
Naura hanya menjawabnya dengan tangisan, yang membuat penampilannya semakin kacau.
Indie kembali diam, dan memperhatikan raut kesedihan sahabatnya itu.
Indie : “saya anterin kamu pulang yah, tapi kamu yang nyetir. Saya kan nggak bisa nyetir”
Sambil cengengsan naura kembali memberi sahabatnya tissue.
(jeda sound)
Nuara : “orang – orang pada kemana sih?? Bi, mama kemana??”
bibi : “ibu sama bapak keluar kota non, katanya besok lusa baru pulang”
naura : “trus mas odi??”
bibi : “mas odi belum pulang dari kemaren den..”
naura : “ya udah kalau gitu, bikin saya minum ya bi”
ponsel indie kembali bordering, dan lagi – lagi sms dari ariel. “kamu siap – siap yah, tetap arahin naura”. Tanpa pikir panjang, indie langsung memasukkan ponselnya dalam saku.
Naura : “napa ndie??”
Indie tampak sedikit panik.
Indie : “nggak kok, nggak ada apa – apa. Cuman sms dari ariel, ngajak keteemuan dikampus”
Indie bingung sendiri dengan alas an yang dibuatnya, dia sebenarnya takut kalau tiba – tiba naura menyuruhnya untuk pergi saja menemui ariel. Semua rencana mereka bakalan gagal.
Bibi : “den naura, diluar ada polisi yang mencari bapak”
Naura : “polisi?? Bilang aja papah lagi nggak ada.”
Bibi : “tadi sudah bibi bilang den, Cuma polisi itu memaksa untuk bertemu dengan salah satu penghuni rumah”
Naura akhirnya menemui polisi yang mencari papahnya, sementara indie mengekornya dari belakang.
Indie : “ada yang bisa saya bantu pak??”
Polisi : “kami ingin bertemu dengan bapak dirga atmajaya”
Indie : “papah saya lagi keluar kota, besok lusa baru pulang. Emangnya ada apa pak??”
Polisi : “saya ditugaskan untuk menangkap bapak dirge atmajaya atas kasus pencucian uang yang telah dilakukannya, ini surat penangkapannya”
Degup jantung naura seolah berhenti berdetak, dia tidak percaya kalau papahnya melakukan tindakan kriminal itu.
Naura : “papah nggak mungkin melakukan hal sekeji itu pak..”
Polisi : “saya mengharap kerjasama dari adik untuk bisa menginformasikan keberadaan bapak adik secepatnya kepada polisi”
Naura diam, matanya kembali berkaca – kaca.
Setelah polisi itu pergi, naura langsung memeluk indie dan tangisnya pun pecah.
(jeda sound)
Tanpa banyak omong, naura langsung mengajak indie untuk menemui seseorang yang bisa menolongnya keluar dari masalah ini. Sementara handphone papah dan mamahnya tetap tidak bisa dihubungi.
Indie : “kita ngapai n ditempat ini ra??”
Naura memarkir mobilnya depan sebuah gang sempit.
Naura : “kita harus menemui om andy, hanya dia yang bisa membantu papah”
Naura masuk kedalam gang sempit yang kondisinya agak kumuh itu, indie tanpa banyak Tanya terus mengikutinya.
Saat sampai kesebuah rumah kontrakan, ternyata orang yang ingin ditemui naura sudah pindah. Dan usahanya sia – sia…
Indie : “kita kemana lagi ra??”
Naura hanya menggeleng, dan kembali menuju kemobilnya. Saat keluar dari mulut gang, naura malah tidak menemukan mobilnya.
Naura : “mobil saya mana ndie??”
Mobil naura hilang..
Naura : “mobil saya mana ndie?? Mobil saya hilang??”
Wajah naura semakin pucat, sementara indie mencoba menenangkan naura.
(jeda sound)
Bibi : “halo den, aden dimana??”
Naura : “ada apa bi??”
Bibi : “mas odi den, mas odi kecelakaan den. Sekarang mas odi dirawat dirumah sakir restu ibu”
Naura : “apa mas odi kecelakaan??”
Bibi : “iya den, aden kerumah sakit sekarang yah”
Telponnya tiba – tiba terputus, ponsel naura lowbat.
Naura : “kenapa saya harus ngalamin semua ini sih ndi?? Salah saya apa???”
Indie hanya diam.
(jeda song)
Tanpa memperdulikan mobilnya yang hilang, nauran dan indie bergegas kerumah sakit dengan menggunakan angkutan kota. Semua barang – barang naura raib bersama mobilnya. Sekarang yang ada dikepala naura adalah kondisi mas odi, dia takut terjadi apa.
Indie mengirimkan sms keariel, “kita lagi menuju kerumah sakit”
Saat tiba dirumah sakit, naura menghampiri meja resepsionis rumah sakit dan menanyakan ruangan rawat kakaknya odi.
Akhirnya naura btepat berada didepan pintu kamar dimana odie dirawat, lampunya padam. Sebenarnya naura ragu untuk masuk kedalam, tapi dia juga cemas dengan keadaan kakanya.
Indie : “sebaiknya kamu masuk aja ra, untuk memastikan keadaan mas odi”
Beberapa detik kemudian naura membuka daun pintu kamar, dan mencoba masuk keruangan itu. pandangannya gelap, dan dia tidak bisa menemukan odie.
Naura : “mas odi”
Tidak ada sahutan dari dalam.
Naura : “ndie, kamu cari panel lampunya dong. Saya nggak bisa liat apa – apa neh..”
Naura : “mas odie”
Belum ada jawaban, naura kemudian mencari bangsal tempat tidur odie.
Saat meraba – raba, tiba – tiba saja lampu diruangan itu langsung menyala.
All : “surprise…”
Naura tersentak melihat orang – orang yang teriak, diaruangan itu dia menemukan papah dan mamahnya, ariel, bibi, polisi yang td kerumahnya, steve, dan mas odi yang ternyata kondisinya baik – baik saja.
Naura : “papah, mamah, mas odie… maksud kalian apa sih?? Sebenarnya semua ini apa??”
Ariel : “surprise buat kamu”
Papah dan mamah menghampiri naura yang kebingungan, sementara ariel tersenyum mendekatinya.
Areil : “bukannya kemaren kamu sempat bilang kalau ingin menjadi pemeran utama difilm indi yang kami buat??”
naura baru sadar kalau ternyata dia hanya dikerjai, dan semua kejadian yang dialaminya sudah diatur sedemikian rupa.
Ariel : “kamu sudah berhasil memerankannya dengan baik”
Naura : “jadi ternyata semua ini cuman rekayasa kamu doing”
Indie : “iya ndie, semua ini kerjaan saya dan ariel”
Naura : “indie, ternyata kamu juga terlibat dalam semua kejadian ini??”
Indie hanya mengguk.
Naura : “kalian semua jahat, kalian udah membuat hidup aku menderita”
Naura kembali menagis..
Indie : “happy b’day ya ra, ini semua kado buat kamu…”
Naura semakin terharu melihat orang – orang disekitarnya yang member selamat kepadanya.
Steve : “maaf yah sayang, saya tadi nggak bermasud menyakiti kamu. Semua ini saya lakukan atas perintah ariel dan indie”
Naura hanya memukul – mukul dada steve karena jengkel.
Steve : “saya sayang kok sama kamu, happy b’day yah”
Steve mengecup kening naura dengan mesra.
Ariel : “Berhubung ini hari ulang tahun naura, kita harus merayakannya dengan makan – makan, dan penayangan perdana film terbaru naura bisa anda nikmati besok”
Indie : “ayo semua, buruan cabut dari tempat ini. Sebelum kita diusir sama dokter dan semua perawat yang ada disini”
Semua orang yang ada diruangan itu beranjak bersamaan.
Naura : “mobil saya??”
Ariel : “tenang aja, mobil kamu ada dibawa”
Naura akhirnya bisa bernafas lega, kemalangan yang dirasakannya seharian ini berkahir juga.
Dengan semua kejadian ini, naura bisa merasakan hidup tanpa semua kemewahan yang dimilikinya, tanpa keberadaan keluarga yang menyayanginya, dan tanpa kehadiran steve orang yang sangat dicintainya disisinya.
Naura juga berterimakasih pada sahabatnya indie dan ariel yang ternyata juga sangat menyayanginya.
Naura sangat bersyukur dengan semua nikmat yang dirasakannya saat ini, dan ultahnya kali ini juga akan menjadi moment yang tidak akan pernah terlupakan.